Caption: Hasil karya Aldilayanti, perempuan yang mempunyai keinginan untuk membuat orang lebih menyukai produk lokal
Andriyani Prastyowati, Kutorejo
MOJOKERTO - Merajut merupakan metode
membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari
menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut
hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang
di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru.
Perempuan zaman sekarang lebih suka main
di media sosial ketimbang merajut, akan tetapi berbeda dengan perempuan yang
satu ini. Aldiyanti, 21, Perempuan Dusun Sonosari, Desa Kertosari, Kecamatan
Kutorejo. Perempuan kelahiran 1997 ini sudah lama menekuni bidans seni rupa
terapan, alasanya " untuk mengembangkan seni rupa terapan, dari buat tas,
bros, kalung raut, dan lain-lain. Dari hasil karyanya kalau dipakai sama orang
lain bikin bangga pada diri sendiri. Dan hasil dari rajutan untuk menunjang
ekonomi keluarga"jelasnya.
Aldilayanti ini juga memakai berbagai
jenis jarum untuk merajut "Hanya benang puring sama resleting lalu gesper.
Jenis jarum rajut serta ukuran benang dipakai untuk menghasilkan rajutan dengan
bentuk yang berbeda-beda. Saya juga memakai benang rajut poly indo dan hasil
dari rajutan yakni misalnya: baju hangat, tas, aksesoris dan lain
sebagainya"ujarnya.
Merajut dapat dilakukan dengan tangan
ataupun mesin. Teknik ini juga sering di pakai oleh Aldilayanti untuk merajut
tas dan aksesoris wanita lainya. "Ada berbagai jenis gaya dan teknik
merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk
atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan, sementara tusuk
bawah adalah mengait benang dari arah belakang. Hasil rajutan memiliki pola
seperti huruf v yang bersambungan"jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa perajutan
datar yang dilakukan memakai dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya
berupa kain lurus dan mendatar (persegi panjang). Perajutan melingkar yang
dilakukan memakai jarum rajut berujung dua atau jarum melingkar. Hasilnya
berupa kain berbentuk silinder seperti kaus kaki dan lengan baju hangat.
Harga yang ditawarkan juga bervariansi
"Rp 50 ribu sampai Rp 400 Ribu Rupiah, tergantung sama modelnya dan ukuran
tas. Konsumen juga bisa memesan sesuai seleranya dan harga juga menyesuaikan
tingkat kesulitan serta bahan yang dipakai" Jelasnya.
Ia juga mempunyai keinginan untuk "
keinginan memiliki toko istana rajut dan butik hasil rajutanya, sehingga
konsumen bisa menyukai produk lokal sendiri". (ANI)
Comments
Post a Comment