Mengenal sifat egoisme,Apakah anda termasuk di Dalamnya?
Ani prastyowati*)
Pernakah anda mengenal orang lain yang selalu mengutamakan dirinya sendiri? Setiap individu pasti ingin dirinya selalu menjadi yang terbaik dan ingin selalu menjadi number one. Dari Sebagian besar individu pasti sering kali memiliki tingkat keegoisan saat dalam situasi marah dan tanpa berfikir panjang langsung memutuskan keputusan yang ceroboh karena mengalami kemarahan,frustasi dan mempunyai banyak masalah. Sebelum menilai seseorang egois maka evaluasi lah diri anda terlebih dahulu,apakah selama ini anda bertindak egois terhadap teman,saudara,keluarga atau pun pasangan anda.
Setiap manusia yang secara alami ini muncul ketika individu mulai tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri misalnya seorang mahasiswa yang mengganggap dirinya yang paling benar "yang saya tahu hanya saya orang yang paling pintar dan benar ,jadi semua hal seharusnya dibahas hanya mengenai saya"setidaknya itulag yang kerap kali ada dipikiran setiap manusia. Adapun penjelasan dari sifat egoisme diri ,Ego adalah sebuah perasaan yang menganggap diri sebagai pusat dan puncak dari segala sesuatu, sifat yang sangat manusiawi sebab nyatalah bagi kita bahwa setiap orang dilahirkan sendiri-sendiri (kecuali anak kembar) dan dihakimi di akhirat kelak, juga secara sendiri-sendiri (kutipan ini dari artikel di Kompas.com dengan judul "Egoisme"). Jadi sudah tak terbantahkan lagi bahwa kebiasaan menyendiri terlalu lama tanpa alasan yang pasti akan membuat kita semakin jauh dari jalan kebenaran.
Pada dasarnya pengertian egoisme yakni sifat yang tumbuh alami dari dalam diri manusia.
Setiap manusia memang sudah diwariskan mempunyai jiwa sosial, sehingga mau tidak mau antara manusia satu dengan yang lainnya saling bergantung. Sering kali kita diperhadapkan dengan masalah yang pada akhirnya mengharuskan kita untuk meminta bantuan dari seseorang atau orang yang terdekat dengan kita, begitu pun sebaliknya. Sehingga ini menimbulkan hubungan timbal-balik. Sayangnya terkadang hubungan seperti ini tiba-tiba harus berakhir, lantaran ada sifat mementingkan diri sendiri atau keegoisan yang terjadi. Orang yang disebut egois adalah orang yang memang mementingkan dirinya, mementingkan akunya.Pada dasarnya sifat egois sudah ada dalam diri kita sejak masih balita.Bahkan setiap manusia pastilah memiliki sikap ini.
Sifat Egoisme muncul dari dalam individu itu sendiri misalnya ketika seseorang sedang dalam keadaan atau suasana yang dianggap kurang nyaman serta tidak sesuai yang diharapkan. Pernahkah menegur seseorang yang merokok di ruangber-AC, tetapi malah ia lebih galak? "Rokok ini rokok gua, yang beli gua, urusan penyakit risiko gua, kenapa lujadi repot?" Rasa-rasanya berhadapan dengan orang semacam ini, ujungnya pasti menyebalkan.Susah dikasih tahu. Susah diberi pengertian.Tidak mau tahu kondisi orang lain, yang diketahui hanya dirinya sendiri (www.artikelegois.co.id). Lama-lama orang malas bergaul dengan orang seperti ini.Lebih banyak mudarat ketimbang manfaat. Bahkan, bukan tidak mungkin, bisa timbul prasangka (prejudice) orang lain pada orang semacam ini. Dengan demikian, prasangka yang buruk akan mengacaukan pola komunikasi yang baik, yang semula biasa-biasa saja akhirnya timbul perasaan tidak senang dan malas berkomunikasi dengan orang macam itu.
Dalam ilmu komunikasi, hal ini disebut gagal komunikasi atau komunikasi tidak efektif.
Munculnya rasa mementingkan diri sendiri atau keegoisan ini, dilator belakangi oleh beberapa faktor. Dua diantaranya, karena orang tersebut berasal dari keluarga yang serba berkecukupan dan dimanja, sehingga apa yang diinginkan olehnya sejak kecil selalu bisa tercukupi, kemudian bisa jadi orang tersebut berasal dari keluarga sangat kurang kasih sayang atau perhatian. Sehingga akan timbul karakter anak yang tidak mengenal kasih ataupun pengorbanan. Memang tidak salah, kalau kita lebih berfokus pada diri sendiri, tanpa memandang orang lain. Kesalahannya adalah jika kita terlalu berlebihan mementingkan diri sendiri, sehingga apa yang dinasehatkan orang mengenai kita, kita tidak mau ambil pusing. Dan hal ini tentunya tidakmempunyai dampak yang baik, karena akan mengakibatkan orang-orang di sekitar kita untuk menjauh. Tidak ada orang yang bisa bertahan berada di dekat orang yang egois, karena yang ada dalam pikiran orang yang bersifat egois hanyalah dirinya, tanpa peduli orang lain.
Solusi untuk mengatasi egoisme yang muncul secara alami dari dalam diri setiap individu yakni yang pertama ketahui penyebab egoisme itu timbul,karena biasanya sesorang egois karena kurangnya empati pada orang lain,kedua yakni mulailah untuk berfikir secara logis, Jangan terlalu memaksakan kehendak yang anda inginkan. Cobalah untuk berpikir secara real tentang kondisi dan keadaan yang sebenarnya. Hal ini akan sangat mempengaruhi sifat egois dalam diri anda. Ketiga yakni jangan membandingkan ,kebanyakan orang yang egosi selalu tidak puas dengan dirinya dan berusaha untuk membandingkan dengan orang lain. Hal ini dikarenakan sikap iri hati yang dimilikinya. Sehingga jika anda ingin membuang sifat egois tersebut, maka berhenti lah untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Yang keempat yakni selalu berfikir positif kepada orang lain, pikiran yang selalu negatif tentang orang lain akan membuat sifat egois tersebut muncul, sehingga akan membuat anda lebih mendahulukan diri sendiri dibandingkan orang lain.
Sehingga untuk menghilangkan sifat egois tersebut, tentunya anda harus tanamkan pikiran positif dalam diri anda.
Kesampingkan segala pikiran negatif jika belum terbukti kebenarannya.Dan yang terakhir yakni berdikap dewasa, sifat egois sangat erat kaitannya dengan sifat kekanak-kanakan.Sehingga untuk menghilankan sifat egois di dalam diri anda, mulailah untuk menghilangkan sifat kekanak-kanakan tersebut. Egois akan terus tumbuh di dalam diri anda jika anda tetap mempertahankan pola pikir anak-anak dan sama sekali belum dewasa.
*) Mwhasiswi ilmu komunikasi universitas islam majapahit mojokerto
Comments
Post a Comment